Sabtu, 30 April 2011

Wabah Ulat Bulu Efek Global Warming-kah?

. Sabtu, 30 April 2011

Wabah serangan ulat bulu akhir-akhir ini sedang merajalela. Ganasnya serangan ulat ini membuat beberapa masyarakat Indonesia menjadi kualahan. Bayangkan saja jika setiap harinya kita harus melihat ulat bulu di segala tempat. Mungkin bagi orang di daerah perkotaan ulat bulu adalah hal yang menjijikkan, tapi bagaiman jika akhirnya ulat itu merambah ke kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, surabaya, Makassar atau Jogja? Rasanya sangat menyedihkan.

Ulat Bulu

Tapi pernahkah kalian berpikiran apa penyebab wabah ulat ini? Jika menurut pendapat saya, salah satu penyebab wabah ulat bulu ini adalah efek dari pemanasan global. Temperatur di Indonesia akhir-akhir ini tidak menentu, kadang cuaca sangat panas tapi secara tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, bahkan kadang disertai hujan badai. Cuaca ini menyebabkan temperatur di Indonesia menjadi lebih lembab. Hal ini sangat menguntungkan bagi kupu-kupu untuk bertelur dan berkembang biak di suhu yang hangat.

Tidak adanya predator yang memangsa telur-telur itu membuat rantai makanan hancur, sehingga perkembang biakan ulat menjadi tidak terkendali. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidak adanya predator pemangsa ini, diantaranya adalah,

1. Pemanasan Global

Lagi-lagi temperatur yang tidak menentu di daerah tropis membuat beberapa jenis burung bermigrasi ke tepat yang lebih nyaman.

2. Perburuan Liar

Ulah para pemburu burung yang sangat marak membuat banyak burung liar yang mati di tembak atau bahkan diburu untuk dijual. Walaupun sudah ditetapkan undang-undang tentang perburuan, tetapi hal ini tidak banyak mempengaruhi aktifitas mereka. Apalagi UU ini hanya terbatas pada burung-burung yang langka. Sehingga populasi burung yang terbilang tidak langka menjadi berkurang secara drastis karena masih banyak diburu.

3. Rusaknya Ekosistem

Pengalihfungsian lahan hutan menjadi pemukiman membuat habitat predator menjadi rusak bahkan benar-benar lenyap. Sehingga mereka (burung) mencari tempat hidup lain atau mati karena desakan penduduk yang kian padat saja.
Rantai Makanan


Yah, seperti itulah yang saya tahu dari pengetahuan saya hehehe. Semoga menjadi bahan renungan kita semua.

Sumber Gambar:
Ulat Bulu mindsprints.wordpress.com/2010/07/
Rantai Makanan dunianyasari.blogspot.com

3 komentar:

TaskKoo

Ya sepertinya ada benarnya juga alasan diatas.
Berharap ulat bulu itu menjadi kepompong dan berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Dengan begitu kan Indonesia menjadi indah... :)

Beben Koben

benar juga, kalo sudah indah, nanti kayak Beben Koben si bloglang anu ganteng kalem tea :D

dokie turner

nyampe tmpat w kmaren...
tapi dah ilang

Posting Komentar