Selasa, 17 Mei 2011

"Profesor Mangrove" dari Rembang

. Selasa, 17 Mei 2011

Empat puluh tahun lebih menanam dan merawat mangrove atau hutan bakau di pesisir pantai Rembang, Jawa Tengah, tidak membuat Suyadi merasa dirinya pahlawan. Kini, kakek sembilan cucu ini dijuluki "Profesor Mangrove" dari Rembang oleh para mahasiswa yang berguru konservasi pantai kepada satu di antara kandidat peraih Liputan 6 Awards 2011.



Pria kelahiran Rembang 15 Juni 1940 ini memang hanya menamatkan pendidikan sekolah menengah pertama. Julukan "Profesor Mangrove" bukan tanpa alasan kuat. Sebab, Suyadi sangat menguasai seluk-beluk mangrove. Mulai dari teori hingga praktik, baik pembibitan maupun perawatan.

Tak terhitung jumlah pelajar, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang belajar soal mangrove dan penghijauan kawasan pesisir pantai ke Suyadi. Ia sudah menggeluti dunia mangrove atau hutan bakau di pinggiran pantai Rembang sejak era 1960-an. Saat itu, niat Suyadi terbilang sederhana. Yakni, mengamankan tambaknya dari luapan air laut dengan cara menanam mangrove.

Sukses membentengi tambak pribadinya, Suyadi lalu meluaskan idenya untuk menghijaukan kawasan pantai dengan menanam mangrove sebanyak yang bisa dikerjakan. Pada awalnya ajakan Suyadi ini hanya menjadi cibiran warga. Namun Suyadi tak pernah mengenal kata menyerah.

Suyadi terus menggalang warga. Dan, seiring kesadaran warga, terbentuklah kelompok tani Mangrove Sidodadi Maju. Saat ini telah ada 64 hektare hutan mangrove ditanam Suyadi bersama kelompok tani bentukannya. Masyarakat di Rembang, pun mulai merasakan manfaat keberadaan hutan mangrove. Hutan bakau yang tak hanya sebagai green belt dan benteng gelombang laut, tapi juga manfaat ekonomi.

Tak sampai di situ. Kini, Suyadi tengah menggarap 40 hektare lahan lainnya yang akan ditumbuhi mangrove. Masyarakat juga menyambut baik upaya Suyadi ini. Upaya yang sepertinya tak sia-sia. Buktinya, berkat mangrove, Suyadi sekarang kerap kebanjiran pesanan bibit bakau dari sejumlah kabupaten.

Jerih payah Suyadi pun mendapat apresiasi positif. Pemerintah dan masyarakat di Kota Rembang, mengusulkan Suyadi sebagai salah satu kandidat penerima Kalpataru, sebuah penghargaan bergengsi bagi pahlawan lingkungan.

Empat puluh tahun lebih bergelut dengan penghijauan di pesisir pantai Rembang tak membuat Suyadi lelah. Terlebih, merasa cukup berbuat dan pensiun dari aktivitasnya. Menyelamatkan ekosistem pantai.

sumber:
http://berita.liputan6.com/sosbud/201105/334501/profesor_mangrove_dari_rembang

1 komentar:

sdghghsgfhdffgdhdfsh

sejarah terlupakan, jogja kota kecil yang terlalu banyak gedung tanpa memikirkan lingkungan.... !#$@!!#

Posting Komentar